Pengertian
Teks Eksposisi
Teks Eksposisi adalah adalah sebuah
teks atau yang berisi informasi dan pengetahuan yang dimuat secara singkat dan
padat yang bertujuan untuk memaparkan atau menjelaskan informasi-informasi
tertentu agar dapat menambah ilmu pengetahuan sang pembaca.
Struktur
Teks Eksposisi
Teks eksposisi dibangun oleh tiga
struktur yang membangun teks tersebut menjadi sebuah teks eksposisi. Ketiga
struktur tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.
- Pernyataan Pendapat (tesis), adalah bagian teks yang berisikan pernyataan pendapat (tesis) sang penulis. Bagian ini juga biasa disebut sebagai bagian pembuka.
- Argumentasi, adalah bagian yang berisikan alasan yang dapat memperkuat argumen penulis dalam memperkuat ataupun menolak suatu gagasan.
- Penegasan Ulang Pendapat, merupakan bagian yang berisi penegasan ulang pendapat sang penulis.
Unsur Kebahasaan Teks Eksposisi
Unsur Kebahasaan
atau kaidah kebahasaan teks eksposisi adalah ciri kebahasaan yang digunakan
dalam pembuatan teks eksposisi. Adapun kaidah kebhasaan teks eksposisi adalah
sebagai berikut.
1. Pronomina
Pronomina
atau kata ganti adalah jenis kata yang menggantikan nomina atau frasa nomina.
Pronomina dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu pronomina persona dan
pronomina nonpersona.
- Pronomina Persona (kata ganti orang) yaitu Persona Tunggal. Contohnya seperti ia, dia, anda, kamu, aku, saudara, -nya, -mu, -ku, si-., dan Persona Jamak Contohnya seperti kita, kami, kalian, mereka, hadirin, para.
- Pronomina Nonpersona (kata ganti bukan orang) yaitu Pronomina Penunjuk contohnya seperti ini, itu, sini, situ, sana. dan pronomina penanya contohnya seperti apa, mana, siapa.
2. Kata Leksikal (Nomina, Verba, Adjektiva, Adverbia)
Nomina (kata
benda)
Merupakan
kata yang mengacu pada benda, baik nyata maupun abstrak. Dalam kalimat
berkedudukan sebagai subjek. Dilihat dari bentuk dan maknanya ada yang
berbentuk nomina dasar maupun nomina turunan. Nomina dasar contohnya gambar,
meja, rumah, pisau. Nomina turunan contohnya perbuatan, pembelian, kekuatan,
dll.
Verba (kata
kerja)
Merupakan
kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses, atau keadaan yang bukan
sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat. Verba dilihat
dari bentuknya dibedakan menjadi dua yaitu :
Verba dasar
merupakan verba yang belum mengalami proses morfologis (afiksasi, reduplikasi,
komposisi). Contohnya mandi, pergi, ada, tiba, turun, jatuh, tinggal, tiba,
dll.
Verba
turunan merupakan verba yang telah mengalami perubahan bentuk dasar karena
proses morfologis (afiksasi, reduplikasi, komposisi). Contohnya melebur,
mendarat, berlayar, berjuang, memukul-mukul, makan-makan, cuci muka,
mempertanggungjawabkan, dll.
Adjektiva
(kata sifat)
Merupakan
kata yang yang dipakai untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda, dan
binatang. Contohnya cantik, gagah, indah, menawan, berlebihan, lunak, lebar,
luas, negatif, positif, jernih, dingin, jelek, dan lain-lain.
Adverbia
(kata keterangan)
Merupakan
kata yang melengkapi atau memberikan informasi berupa keterangan tempat, waktu,
suasana, alat, cara, dan lain-lain. Contohnya di-, dari-, ke-, sini, sana,
mana, saat, ketika, mula-mula, dengan, memakai, berdiskusi, dan lain-lain.
Kata
leksikal (nomina, verba, adjektiva, dan adverbia) yang terdapat dalam teks
eksposisi di atas, misalnya:
- kata percaya (verba), mempercayai (verba), kepercayaan (nomina)
- kata yakin (adjektif), menyakini (verba), keyakinan (nomina)
- kata optimistis (adjektif)
- kata potensial (adjektif), berpotensi (verba)
Konjungsi
Konjungsi
dapat digunakan dalam teks eksposisi untuk memperkuat argumentasi. Suatu jenis
konjungsi dapat digunakan dengan menggabungkannya dengan konjungsi yang sejenis
dalam suatu kalimat yang saling berkorelasi sehingga membentuk koherensi
antarkalimat. Dapat pula mengombinasikan beberapa jenis konjungsi dalam suatu
teks sehingga tercipta keharmonisan makna maupun struktur.
Adapun
berikut adalah beberapa jenis konjungsi dan contohnya yang biasa kita temukan
didalam sebuah teks eksposisi.
- Konjungsi waktu : sesudah, setelah, sebelum, lalu, kemudian, setelah itu.
- Konjungsi gabungan : dan, serta, dengan.
- Konjungsi pembatasan : kecuali, selain, asal.
- Konjungsi tujuan : agar, supaya, untuk.
- Konjungsi persyaratan : kalau, jika, jikalau, bila, asalkan, bilamana, apabila.
- Konjungsi perincian : yaitu, adalah, ialah, antara lain, yakni.
- Konjungsi sebab akibat : karena, sehingga, sebab, akibat, akibatnya.
- Konjungsi pertentangan : tetapi, akan tetapi, namun, melainkan, sedangkan.
- Konjungsi pilihan : atau.
- Konjungsi penegasan/penguatan : bahkan, apalagi, hanya, lagi pula, itu pun.
- Konjungsi penjelasan : bahwa.
- Konjungsi perbandingan : bagai, seperti, ibarat, serupa.
- Konjungsi penyimpulan :oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi, dengan demikian.
Contoh Teks Eksposisi tentang
Ekonomi Singkat
Ekonomi Indonesia
Tesis
Ekonomi
rakyat adalah “kegiatan ekonomi rakyat banyak” . Jika dikaitkan dengan kegiatan
pertanian, maka yang dimaksud dengan kegiatan ekonomi rakyat adalah kegiatan
ekonomi petani atau peternak atau nelayan kecil, petani gurem, petani tanpa
tanah, nelayan tanpa perahu, dan sejenisnya; dan bukan perkebunan atau peternak
besar atau MNC pertanian, dan sejenisnya.
Argumentasi
Perspektif
lain dari ekonomi rakyat dapat pula dilihat dengan menggunakan perspektif
jargon: “ekonomi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat”.
“Dari
rakyat”, berarti kegiatan ekonomi itu berkaitan dengan penguasaan rakyat dan
aksesibilitas rakyat terhadap sumberdaya ekonomi. Rakyat menguasai dan memiliki
hak atas sumberdaya untuk mendukung kegiatan produktif dan konsumtifnya.
“Oleh
rakyat”, berarti proses produksi dan konsumsi dilakukan dan diputuskan oleh
rakyat. Rakyat memiliki hak atas pengelolaan proses produktif dan konsumtif
tersebut. Berkaitan dengan sumberdaya (produktif dan konsumtif), rakyat
memiliki alternatif untuk memilih dan menentukan sistem pemanfaatan, seperti
berapa banyak jumlah yang harus dimanfaatkan, siapa yang memanfaatkan,
bagaimana proses pemanfaatannya, bagaimana menjaga kelestarian bagi proses
pemanfaatan berikutnya, dan sebagainya.
“Untuk
rakyat”, berarti rakyat banyak merupakan ‘beneficiaries utama dari setiap
kegiatan produksi dan konsumsi. Rakyat menerima manfaat, dan indikator
kemantaatan paling utama adalah kepentingan rakyat.
Penegasan
Ulang Pendapat
Dalam hal
ini perlu pula dikemukakan bahwa ekonomi rakyat dapat berkaitan “dengan siapa
saja”, dalam arti kegiatan transaksi dapat dilakukan juga dengan
“non-ekonomi-rakyat”. Juga tidak ada pembatasan mengenai besaran, jenis produk,
sifat usaha, permodalan, dan sebagainya. Ekonomi rakyat tidak eksklusif tetapi
inklusif dan terbuka. Walaupun demikian, sifat fundamental diatas telah pula
menciptakan suatu sistem ekonomi yang terdiri dari pelaku ekonomi, mekanisme
transaksi, norma dan kesepakatan (“rule of the game”) yang khas, yang umumnya
telah memfasilitasi ekonomi rakyat untuk survive dan berkembang sejalan dengan
perkembangan sosial ekonomi masyarakatnya.
Contoh Teks Eksposisi tentang
Pendidikan Singkat
Perubahan Kurikulum Pendidikan di Indonesia
Tesis
Sistem
pendidikan Indonesia dewasa ini mengalami suatu perubahan yang sangat
signifikan. Perubahan tersebut berkaitan dengan kurikulum yang digunakan dalam
dunia pendidikan Indonesia. Dimana, kurikulum 2006 yang sejak lama dipakai
diganti dengan kurikulum 2013. Walaupun tidak semua sekolah menggunakan
kurikulum ini, namun tetap berjalan sebagimana mestinya.
Argumentasi
Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam beberapa kesempatan menjelaskan
bahwa, kurikulum 2013 diprioritaskan pada sekolah-sekolah yang memiliki
akreditasi A atau sekolah berstandar Internasional, yang biasa disingkat dengan
RSBI (Rintisan Sekolah Berstandar Internasional). Syarat keterjangkauan
distribusi buku juga menjadi syarat terhadap sekolah pelaksana kurikulum 2013.
Kemendikbud juga menerangkan bahwa kurikulum 2013 ini fokus pada pembangunan
sikap, pengetahuan, keterampilan, karakter yang berlandaskan pada pendekatan
ilmiah atau scientific approach.
Selain itu,
kurikulum 2013 juga menitikberatkan kepada hubungan antara pembelajaran dengan
rasa syukur pada pemberian Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia selaku pengelola
alam sekitar. Khususnya mengacu pada pembelajaran yang dimulai dengan
mengamati, menanya, menalar, dan mencoba atau mencipta.
Musliar
Kasim selaku wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan beranggapan, bahwa
Kurikulum 2013 lebih menonjolkan praktik daripada hafalan. Sebab selama ini,
peserta didik banyak dibebani hafalan, yang justru dirasa kurang meningkatkan
kreativitas. Melalui Kurikulum 2013 ini, pemerintah ingin menghasilkan anak
bangsa Indonesia yang produktif, kreatif, dan afektif. Dalam kurikulum 2013
setiap peserta didik dibentuk agar memiliki pengetahuan, keterampilan, dan
sikap.
Meutia
Hatta, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden mengungkapkan bahwa kurikulum 2013
ini bertujuan untuk membentuk karakter generasi berkualitas, cinta tanah air
dan bangsanya. Selain itu kurikulum 2013 juga menitikberatkan peran aktif siswa
dalam proses belajar mengajar, sehingga generasi mendatang tetap mempunyai jati
diri bangsa Indonesia dan berkualitas.
Penegasan
Ulang
Namun,
ternyata banyak juga masyarakat yang menolak berlakunya kurikulum 2013 ini.
Perubahan kurikulum ini dianggap sangat mendadak dan di paksakan. Bahkan, ada
yang beranggapan kurikulum ini kurang fokus karena menggabungkan dua mata
pelajaran yang memiliki substansi pokok yang berbeda. Meskipun, mata pelajaran
yang akan diajarkan dibuat lebih sederhana, tetapi tingkat pengetahuan dan
pemahaman yang dimiliki peserta didik akan semakin berkurang karena mata
pelajaran tersebut tidak dipelajari secara utuh, namun secara terpisah-pisah
sehingga akan membuat peserta didik menjadi bingung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar